Fakta Terselubung Yang Tersimpan Di Romawi Kuno

roman-colosseum – Warga Romawi kuno diketahui kerap menaruh memo tercatat mengenai kehidupan tiap hari mereka. Tidak bingung, jika buku- buku asal usul bumi serta peradaban barat senantiasa melingkupi asal usul Romawi di dalamnya. Tetapi, terdapat sebagian kenyataan terselimuti yang tidak dikenal oleh khalayak biasa. Sebagian di antara lain hendak diulas di dasar ini. Selanjutnya daftarnya.

Fakta Terselubung Yang Tersimpan Di Romawi Kuno

Fakta Terselubung Yang Tersimpan Di Romawi Kuno

1. Bangsa Romawi memuja dewa kotoran

Fakta Terselubung Yang Tersimpan Di Romawi Kuno – Sterculius merupakan dewa pupuk serta kotoran Romawi kuno. Entitas” kotoran” yang lain merupakan Cloacina, bidadari saluran pengasingan, dan Crepitus, dewa kamar kecil. Cloacina merupakan bidadari penjaga saluran pengasingan kota Bulu halus, yang diketahui selaku Cloaca Maxima.

Semacam dikutip Sewer History, bangsa Romawi pula menyangka Cloacina selaku bidadari kesakralan, bidadari kotoran, serta penjaga ikatan intim dalam perkawinan. Sepanjang beratus- ratus tahun, ia berafiliasi dengan Venus, bidadari kecantikan serta cinta, serta dengan cara berangsur- angsur diketahui oleh banyak orang selaku Venus Cloacina.

2. Dipimpin oleh Kaisar yang transeksual pada masa Romawi
Bila berdialog hal kaisar Romawi yang lumayan edan kala berdaulat, bayang- bayang kita tentu hendak membidik pada wujud Caligula. Kaisar yang menaiki takhta dengan metode tidak jujur itu menyuruh dengan peraturan- peraturan yang tidak alami, yang seluruhnya didasarkan pada ambisi pribadinya sebab beliau menyangka dirinya selaku barid para dewa. Tetapi Caligula cumalah satu dari beberapa kaisar Bulu halus yang mempunyai watak abnormal semacam itu. Kaisar lain yang amat populer sebab merasa dirinya separuh dewa merupakan Marcus Aurelius Antoninus.

Dikala naik takhta pada 218 SM, Marcus Aurelius Antoninus mengutip julukan“ Elagabalus”, dewa mentari yang dipuja oleh orang kota Emesa di Suriah. Kaisar terkini itu menyangka banyak orang Romawi beranggapan konvensional, alhasil beliau merasa butuh memberitahukan dewa asing itu selaku agama terkini di Bulu halus. Elagabalus apalagi memforsir buat menikahi salah seseorang Gadis Vestal Bulu halus, yang dikira bersih sebab wajib mengabdikan dirinya pada dewa di kuil. Tetapi Elagabalus tidak menghiraukannya sebab merasa dirinya selaku jelmaan dewa yang layak dilayani oleh para Gadis Vestal.

Sepanjang berkusa, Elagabalus sempat ikut serta dalam sebagian kasus yang menggegerkan Bulu halus. Salah satunya, cerita homoseksualnya dengan Hierocles, seseorang kusir sepur jaran kastel. Lagak Elagabalus terus menjadi tidak alami sehabis memublikasikan dirinya mau jadi seseorang wanita, dengan metode memenggal- menggal perlengkapan kelaminya. Perihal itu pasti membuat orang Romawi yang dibimbingnya amat kaget. Elagabalus jadi salah satunya penguasa dalam asal usul yang berterus terang memikirkan pergantian tipe kemaluan itu, serta bisa jadi beliau merupakan seseorang transeksual awal yang terdaftar.

Cerita yang lebih luar biasa dari Elagabalus merupakan kala beliau membuat para tamunya kehilangan napas dalam suatu hidangan makan malam, dengan metode menghamburkan gunugan kelopak mawar dari lelangit ruang hidangan. Pada tahun 222, Elagabalus melaksanakan eksperimen pembantaian kepada sepupu sekalian pewarisnya, Alexander, yang terdesak diadopsi oleh Elagabalus atas perintah neneknya.

Eksperimen pembantaian itu dicoba buat mengamankan letaknya selaku kaisar Bulu halus, mengenang Alexander mempunyai sokongan yang lebih besar dibanding dengan dirinya. Tetapi upaya itu kandas, serta selaku gantinya Elagabalus, dan ibunya, dibunuh di dalam kamar kecil kastel oleh orang aba- aba para suksesor Alexander. Jenazah keduanya setelah itu dibuang ke Bengawan Tiber, serta dikenal tidak terdapat seseorang juga yang berupaya mencari kehadiran jenazah mereka. Dengan kematian Elagabalus, Alexander juga otomatis diklaim selaku kaisar terkini Bulu halus. Serupa semacam Caligula, Elagabalus memperoleh takhta kerajaan tanpa mempunyai pengalaman yang bagus di dalam politik atau tentara. Perihal seperti itu yang bisa jadi jadi faktor terbentuknya keganjilan dalam kekuasaannya sebab psikologis yang mereka punya tidak terasah dengan bagus di dalam rezim tadinya.

Baca Juga : Romawi Kuno Serta Yunani Merupakan Peradaban Distopia

3. Menunjuk kudanya sendiri untuk menjadi senat
Bagi ahli sejarah Suetonius, Kaisar Caligula amat memuja kudanya, Incitatus. Apalagi, beliau menunjuk kudanya selaku seseorang badan Badan legislatif. Jadi, apakah ini tanda- tanda dari kegilaan Caligula yang terus menjadi akut? Sebagian ahli sejarah beranggapan jika perihal ini dicoba buat menghina para badan legislatif serta golongan atas Bulu halus pada era itu. Semacam yang dikenal, rezim Caligula yang relatif pendek diisyarati dengan konflik antara dirinya serta badan legislatif Romawi. Dengan membagikan kedudukan khalayak yang besar pada kudanya, Caligula berupaya buat menarangkan pada badan legislatif jika profesi mereka tidak sedemikian itu berarti. Toh, seekor jaran juga bisa melaksanakannya.

4. Tumbuh besar pada alam liar yang kebal terhadap racun oleh Mithridates
Walaupun dengan cara teknis bukan seseorang kaisar Romawi, Raja Mithridates VI dari Pontus memainkan kedudukan besar dalam asal usul Romawi kuno. Ia merupakan salah satu bahaya terbanyak untuk Romawi seperti Hannibal dari Kartago. Kala sedang kecil, Mithridates dianiaya dengan kejam oleh ibunya. Beliau juga dibuang ke hutan serta dituntut buat bermukim di situ sepanjang 7 tahun. Sepanjang di hutan, beliau berupaya buat bertahan hidup sambil meningkatkan ketertarikannya pada toksikologi.

Pada dikala itu, beliau lalu memakan toksin takaran kecil hingga ia kebal terhadapnya. Sayangnya, strategi kebal toksin ini jadi bumerang kala ia jadi raja Pontus. Kala kotanya dikepung oleh gerombolan Romawi yang dipandu oleh Pompey, Mithridates berupaya buat bunuh diri dengan toksin. Sayangnya, beliau tidak mati sebab telah kebal dari toksin. Mithridates juga terdesak memohon salah satu pengawalnya buat membunuhnya.

5. Korupsi yang dilakukan oleh unit pada pemadam kebarakan Crassus
Triumvirat awal terdiri dari 3 orang yang amat kokoh, ialah Julius Caesar, Gnaeus Pompey, serta Marcus Crassus. Sayangnya, Crassus kerap tereleminasi dari asal usul Romawi kuno sebab terletak di dasar bayangan Caesar serta Pompey yang luar biasa.

Salah satu narasi tentangnya yang kurang populer menyangkut bagian pemadam kebakaran buatannya. Bagaimanapun, tiap kota besar tentu mempunyai pemadam kebakaran, tercantum Bulu halus. Tetapi, pemadam kebakaran ciptaan Crassus cuma hendak mematikan api kala si owner menjual propertinya dengan harga yang ekonomis ke Crassus.

Jadi, dapat dicerminkan kala mereka wajib mengemis pada pemadam kebakaran buat memadamkam api yang memusnahkan properti mereka. Salah satunya opsi merupakan membiarkan seluruhnya dibakar habis ataupun mendagangkannya dengan harga lebih ekonomis pada Crassus.

Related Post